Narasumber : BAMBANG WAHYUDI
Tempat, Tgl. Lahir : Surabaya 11 November 1957
Pekerjaan : Pengemis dan Peramal
Siapa yang tidak kenal dengan salah satu taman kota Surabaya Taman bungkul. Kata orang banyak perubahan yang terjadi pada Taman Bungkul dari 3 tahun lalu dengan sekarang. Saya penasaran ingin tau apa saja yang berubah.
T: Selamat malam Pak.. (sapa saya kepada seseorang yang sedang duduk di bawah pohon sendirian).
T: Selamat malam Pak.. (sapa saya kepada seseorang yang sedang duduk di bawah pohon sendirian).
J: Malam mbak (sapa orang tersebut)
Ketika saya menyapa orang tersebut, saya berfikir bahwa bapak-bapak itu adalah orang yang berjualan air, karena disampingnya terdapat gerobak yang berisi jirigen air.
T: Saya Sofie, Mahasiswa STIKOSA AWS. Dengan bapak siapa ini?
J: Bambang Wahyudi. (sembari menunjukkan KTPnya)
T: Saat ini bapak tinggal dimana?
J: Nggak jauh dari sini. Dinoyo alun-alun I/10.
T: Bisa dicritakan aktifitas bapak sehari-hari di taman bungkul iniJ: Sehari-hari saya mengemis. Tapi kalo malem minggu dan hari libur saya meramal di muka warung rawon mulai jam 7 sampai jam 10 malam. Rata-rata yang minta diramal itu anak-anak ABG.
T: (Dalam hati, saya berkata “Ternyata dugaan saya salah”). Apa saja yang bapak bisa ramal?
J: Biasanya pengunjung meminta saya untuk diramal jodoh, karir dan percintaannya.
T: Sudah berapa lama bapak menjalankan pekerjaan ini?
J: Sudah 4 tahun saya mengemis di taman bungkul ini, kalo menjadi peramal baru 2 bulan.
T: Wah..sudah lama ya pak, bapak mengemis di taman bungkul ini… Taman Bungkul 4 tahun yang lalu ketika bapak pertama mengemis disini suasananya seperti apa?
J: Dulu ya jelek, seperti taman yang tidak pernah terawat dan banyak sampah berserakan. Pengunjung yang datang kesini juga sedikit. Rata-rata pengunjung yang datang adalah peziarah makam mbah bungkul di malem jum’at.
T: Ada orang yang bilang, kalau taman bungkul ini memiliki kaitan sejarah dengan Surabaya.
J: Ya, memang benar. Di Taman Bungkul ini, ada makam seorang tokoh yang berpengaruh dalam penyebaran islam di Surabaya. Mbah bungkul ini ada hubungan keluarga dengan Sunan Ampel. Mbah bungkul ini wali no. 1, sunan ampel no.2. Karena dianggap sebagai tokoh suci oleh masyarakat hingga makamnya dipercaya dan dianggap sebagai makam keramat.
T: Lalu, apa makam mbah bungkul ini yang dianggap keramat ini ada hubungannya dengan kemampuan meramal yang bapak miliki?
J: Saya bisa meramal ini karena sering merhatikan orang-orang yang meramal. Tapi saya ngak bilang kalo mau belajar meramal. Saya ini ada 4 jin yang ikut saya. Sudah ke Kyai, ke pendeta tapi gak mau pergi.
T: Tarif yang dipatok untuk sekali orang minta diramal berapa pak?
J: Ada yang ngasih 10rb, 5rb, 3rb ada yang ngasih seribu juga gak pa-pa.
T: Apa bapak ini punya ilmu turunan dari orang tua?
J: Ngak ada. Bapak saya marinir, ibu saya tukang bersih-bersih di sekolah TK, tapi sebelumnya saya paranormal. Saya juga buka praktek di rumah, tapi yang dateng juga sedikit. Kerja apa aja yang penting halal.
Ketika Pak Bambang berbicara soal kemampuan meramalnya dan 4 jin yang melekat ditubuhnya, Saya jadi merinding. Apalagi ketika saya wawancara ini ada di bawah pohon beringin yang besar dan dekat makam mbah bungkul.
T: Bagaimana dengan istri dan anak-anak bapak?
J: Saya dengan istri pisah ranjang. Punya anak 2. Mati satu dan saya barusan mantu. Anak saya kerjanya kuli batu, tinggalnya di Pacitan dengan istrinya.
Wah...Malang sekali nasib Pak Bambang ini. Hidup sebatang kara di Surabaya. Diusianya yang sudah 53 tahun, ia bekerja untuk memenuhi kehidupan yang semuanya serba sendiri.
T: Kalo dibanding 4 tahun yang lalu, taman bungkul yang sekarang seperti apa pak?
T: Kalo dibanding 4 tahun yang lalu, taman bungkul yang sekarang seperti apa pak?
J: Wah..kalo sekarang sudah rame, tamannya tambah bagus dan hijau.
T: Kalo yang bersihkan taman ini petugas kebersihan dari pemerintah atau warga sekitar?
T: Kalo yang bersihkan taman ini petugas kebersihan dari pemerintah atau warga sekitar?
J: Pemerintah. Warung-warung yang ada disini dikenakan iuran harian.
T: Per harinya berapa pak?
J: Wah saya kurang tau mbak, Mungkin karena saya ini pengemis, makanya saya gak ditarik iuran harian.
T: Apa harapan bapak untuk Taman Bungkul ini?
J: Kalo bisa pengamanan diperketat, karena banyak anak-anak muda yang minum-minum. Kalo sudah mabuk, ya kejar-kejaran terus tawuran. Suasana jadi kurang tenang dan mengganggu.
T: Pernah nggak pak, petugas pengamanannya itu ngusir orang yang suka mabuk-mabukan itu?
J: Meskipu sudah diusir masih tetep aja mbak. Padahal sudah ada tulisan dilarang judi dan minum-minum. Kalo pabriknya ditutup baru sepi, ngak ada yang minum.
T: Pak, makasih pak sudah banyak cerita tentang Taman bungkul ini. Mudah-mudahan apa yang bapak harapkan bisa terwujud. Sehat selalu pak ya..
J:Iya mbak, sama-sama. Mbak kalo mau saya ramal gak pa-pa. Tangannya yang sebelah kiri mbak saya lihatnya..
T: Terima kasih banyak pak, mungkin laen waktu karena saya sudah ditunggu kawan saya. Malam pak…
J: iya Mbak..
(RYAN VAI RUSSOFIANI - 09.31.3480)
